LiFi : Teknologi Baru Berbasis Cahaya Berkecepatan 100
Gbps Menggantikan WiFi ?
Aktifitas menjelajah
internet (browser) tidak tbisa dilepaskan dengan penggunaan WiFi atau Wireless
Fiderity yang tidak asing lagi bagi telinga kita. Kalian tahu bahwa WiFi adalah
teknologi yang menggunakan manfaat
dari peralatan elektronik untuk menukar data secara nirkabel atau wireless
dengan menggunakan gelombang radio yang dijalankan melalui jaringan komputer.
Hanya ada satu peralatan elektronik yang mampu menjadi tulang punggung
telekomunikasi berkecepatan tinggi yaitu kabel fiber optic. Namun peralatan ini tidak dapat menghantarkan data
langsung menuju ke komputer masing-masing konsumen. Makanya diperlukan perantara lain seperti
tembaga dan wireless WiFi untuk menerima data tersebut.
Kemudian coba bayangkan
bagaimana jika “kecepatan cahaya” dari kabel fiber optic mampu menjangkau
langsung ke semua perangkat akhir data tanpa melalui perantara? Pasti data akan
tersampaikan dengan sangat cepat. Nah itulah ide yang diambil untuk sebuah percobaan di Oxford
University dan University College, di mana dapat menggunakan “cahaya” sebagai
media pengantar data langsung ke setiap perangkat dengan mengambil serat optik,
lalu diperkuat, kemudian dipancarkan ke setiap komputer secara nirkabel. Itulah
cikal bakal LiFi, lalu apa itu LiFi ?
LiFi (Light Fidelity) adalah sistem
komunikasi menggunakan cahaya sebagai medium pengantar data dan tidak lagi
menggunakan frekuensi radio tradisional seperti yang digunakan pada WiFi.
Istilah ini digunakan pertama kali oleh
Harald Hass dalam bukunya yang berjudul 2011 TED talk. Sebenarnya teknologi ini telah didemonstrasikan
sejak 2012 silam dalam Consumer Electric Show di Las Vegas. Demonstrasi
dilakukan dengan menggunakan sepasang smartphone untuk pertukaran data, dengan
menggunkan intensitas cahaya yang dikeluarkan oleh tiap layar masing-masing
smartphone, dan kemudian terdeteksi dalam jarak 10 meter.
Cara kerja teknologi LiFi ini sangat sederhana. Pertama Anda harus memiliki sumber
cahaya di salah satu perangkat Anda seperti LED, kemudian juga terdapat sumber
cahaya lain yang bekerja seperti foto detektor sensor di ujung lainnya. Saat
LED mulai bersinar, foto detektor akan menangkap cahaya tersebut dan
mengubahnya sebagai biner 1. Dengan menyalakan LED secara terus menerus akan
membuat pesan baru yang ditangkap oleh foto detektor dan diterjemahkan sebagai
sebuah pesan. Bayangkan saja jika LED berkedip bersama-sama membangun warna
cahaya yang berbeda sehingga mampu membangun informasi besar untuk diterima dan
langsung dikirimkan sekaligus. Jika laser merah dan laser berwarna hijau
digunakn bersamaan maka data dapat dikirim dengan kecepatan mencapai 1 Gbps.
Kelebihan
- 1. Kecepatan LiFi 10 kali lebih cepat daripada kecepatan WiFi. LiFi bisa mencapai kecepatan data sebesar 1 Gbits/s daripada WiFi yang hanya bisa mencapai 100 Mbits/s.
- 2. Dengan mengunakan teknologi LiFi dapat mempermudah akses internet di semua daerah-daerah terpencil yang sebelumnya tidak dapat dijangkau
- 3. LiFi juga dapat memperluas jaringan nirkabel di rumah, sekolah, kantor, hingga sebuah perusahaan.
- 4. Teknologi LiFi dapat diterapkan sebagai pengontrol lalu lintas dengan cara menempatkan LED pada setiap kendaraan
- 5. Bisa mengurangi polusi elegtromagnetik yang banyak dihasilkan oleh gelombang radio
- 6. Sehingga, tidak perlu menunggu berjam-jam untuk mendownload sebuah video, hanya perlu beberapa detik saja video kalian akan selesai diunduh menggunakan teknologi baru ini.
Kekurangan
- LiFi membutuhkan direct line of sight ke perangkat tujuan secara langsung dan harus dilengkapi dengan receiver atau penerima khusus. Perangkat tujuannya pun tidak boleh berpindah-pindah dan salah satu tantangan terberat lain LiFi adalah menemukan cara agar data dapat dikirimkan kembali ke pemancar. Itulah hal-hal yang masih perlu dikembangkan oleh para peneliti.
Namun dengan kecepatan yang
dimiliki LiFi diharapkan para penemu
dan peneliti teknologi baru ini
dapat megembangkan secara maksimal. Jadi apakah LiFi
teknologi baru berbasis cahaya berkecepatan 100 Gbps meggantikan WiFi ? menurut
kalian ? kita
tunggu jawabannya